6.18.2011

Faktor yang Memengaruhi Access DVR via Internet (Bagian 4)

6. Faktor DDNS Server Updater

DNS adalah Domain Name System. Secara sederhana ia merupakan penerjemah alamat IP yang berupa angka, sehingga bisa menjadi satu nama yang unik. Mesin lebih mengerti angka (baca: digit) sedangkan manusia lebih mudah menghafal nama. Contoh: manusia akan lebih mudah mengingat nama domain seperti www.google.com daripada mengingat alamat IP-nya 209.85.227.106 atau www.yahoo.com daripada menghafal 72.30.2.43. Pendek kata DNS adalah mirip seperti phonebook pada handphone. Pernahkah kita mengingat-ngingat nomor telepon rekan kita saat hendak menghubungi? Tentu saja tidak, karena semuanya sudah tercantum pada phonebook. Tinggal mengarahkan kepada nama, lalu tekan call, maka seketika itu juga nomor telepon rekan kita tertera di layar. Ya, seperti itulah kira-kira cara kerja DNS.

Sedangkan DDNS adalah Dynamic Domain Name System. Mengapa kita perlu menggunakan layanan DDNS semisal DynDNS untuk koneksi DVR kita? Jawabannya adalah karena alamat IP yang diberikan oleh speedy (disebut dengan WAN IP) selalu acak (random) alias tidak pernah tetap. Konsekuensinya, saat kita akan mengakses DVR, kita harus mengetahui alamat WAN IP speedy DVR kita saat itu berapa. Tentunya hal ini merepotkan,bukan? Oleh sebab itulah kita memerlukan layanan jasa yang disebut dengan DDNS Server. Dengan demikian kita tidak perlu pusing-pusing memikirkan berapa alamat IP kita sekarang, karena sudah terdaftar pada phonebook DDNS Server, misalnya dvrrumah.dvrdns.org atau nama lainnya. Seterusnya, alamat itulah yang dipakai untuk mengakses DVR kita.

Pabrikan DVR tertentu menyediakan layanan jasa serupa. Sebut saja CNB dengan autoipset-nya. Menggunakan layanan ini sangat mudah, kita hanya perlu mendaftar (Registration) dengan memasukkan user name dan password.  User name dan password ini nantinya dicantumkan dalam setup DDNS pada DVR kita dengan memilih service autoipset tentunya. Saat DVR on, maka ia akan meng-update ke autoipset.

Kendala yang biasa terjadi di lapangan adalah saat dimana DVR tidak berhasil diakses padahal sebelumnya berhasil dengan baik. Sebagian masalah berhasil teratasi dengan me-reboot modem ADSL speedy, sehingga koneksi menjadi  fresh kembali. Sebagian masalah lain masih menyisakan misteri dan tanda tanya, apakah modem yang terus menerus on (non-stop) akan berpengaruh pada stabilitas koneksi, sehingga perlu reboot? Jawabannya bisa beragam, mulai dari kualitas modem yang jelek, DVR yang gagal update atau speedy-nya lagi jelek dan sebagainya. Namun, bagaimanapun juga menurut sisi kami me-reboot modem adalah salah satu cara cerdas dalam mengatasi masalah ini kendati banyak orang yang malas melakukannya. Alternatif yang bisa dilakukan adalah dengan memasang   timer pada power modem yang bisa off dan on kembali dalam selang waktu 10 - 30 detik saja setiap harinya.

Tidak ada komentar: