7.14.2011

Sistem Catu Daya pada Gardu Induk

Untuk memenuhi kebutuhan sendiri sebuah GI umumnya membutuhkan sumber tenaga listrik tersendiri. Sumber AC yang berasal dari trafo pemakaian sendiri (PS) yang kapasitasnys relative kecil, tergantung dari besar kecilnya kapasitas GI tersebut (200 kVA, 315 kVA).
Sumber tenaga listrik sangat penting sekali demi kelangsungan operasi gardu induk. Dari tingkat kepentingan (urgency) GI yang berbeda-beda terhadap keandalan sistem menyebabkan terdapat sebuah GI yang mempunyai lebih dari satu sistem catu daya.

a. Catu daya AC
Pasokan catu daya untuk kebutuhan pemakaian sendiri diperoleh dari Trafo Pemakaian Sendiri (PS), dimana sisi primer 20 kV dipasok dari Trafo daya melalui busbar 20 kV. Tegangan sisi sekunder 380 V dari PS-1 masuk ke rel panel pembagi AC sebagai pasokan Utama,
Tegangan dapat diatur melalui tap pada trafo PS, dengan catatan apabila dikehendaki perubahan tap, harus dilakukan dalam kondisi padam (Offload tap changer).

b. Catu daya DC
Sumber tegangan AC 380 Volt diubah oleh rectifier menjadi tegangan DC dan diparalel dengan batere menghasilkan tegangan 110 Vdc dan atau 48 Vdc. Sumber DC digunakan untuk:
• Sumber tenaga untuk alat control, sinyal
• Sumber tenaga untuk motor PMT, PMS, tap changer
• Sumber tenaga untuk differensial/proteksi
• Sumber tenaga untuk penerangan darurat
• Sumber tenaga untuk telekomunikasi

Batere dapat diklasifikasikan menurut:
a. Menurut bahan elektrolitnya
1. Batere timah hitam (lead acid strorage battery), elektrolit larutannya asam belerang (H2SO4).
• Lead – antimony
• Lead - calcium

2. Batere alkali (Alkaline storage battery) elektrolitnya larutan alkali

b. Menurut kapasitas batere
Kapasitas batere adalah besarnya arus listrik batere (ampere) yang dapat disuplai/dialirkan ke suatu rangkaian luar atau beban dalam waktu tertentu (jam) untuk memberikan tegangan tertentu. Kapasitas batere (Ah) dinyatakan sebagai berikut:
C = I . t
Dimana : C = Kapasitas batere (Ah)
I = Besarnya arus yang mengalir
t = waktu (jam)

1. Kapasitas rendah/sedang sampai dengan 235 Ah, lama pengosongan 8 jam pada suhu 25oC.

2. Kapasitas tinggi dari 235 s.d. 450 Ah, lama pengosongan 8 jam pada suhu 25oC.

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam operasi batere adalah sebagai berikut:
a. Ruang batere
• Harus bersih, ventilasi cukup agar terdapat sirkulasi;
• Tidak boleh membawa api atau merokok didalam ruangan batere;
• Batere alkali dan batere timah hitam tidak boleh ditempatkan pada suatu ruangan;
• Batere harus terisolasi terhadap rak dan terhadap lantai, bahan isolasi terbuat dari bahan yang tahan lembab.

b. Air batere ditempatkan pada bejana yang terbuat dari bejana kaca atau plastic.

c. Elektrolit
• Pada setiap sel batere (tutup selnya) harus tertutup rapat dengan tetap menjaga lubang penguapan;
• Jangan menggunakan hydrometer yang dipakai untuk pengukuran BJ elektrolit asam kemudian untuk alkali atau sebaliknya;
• Jangan mengoperasikan batere yang elektrolitnya dibawah minimum;
• Jangan terjadi tetesan/tumpahan elektrolit pada cover sel batere;
• Kabel yang dipergunakan harus tahan terhadap lembab dan tahan terhadap pengaruh kerusakan akibat elektrolit.

d. Peralatan untuk keselamatan kerja
• Gunakan sarung tangan, pelindung mata pada saat melakukan pekerjaan batere terutama waktu berhubungan dengan elektrolit;
• Hindari memakai alat perhiasan yang terbuat dari logam (emas, jam tangan dan lain-lain);
• Jangan memukul dan meletakkan barang berat diatas batere yang dapat menyebabkan hubung singkat.

Tidak ada komentar: